Selasa, 29 Oktober 2013

Therapi Penyakit Darah Tinggi

Sebenarnya ada banyak pedoman yang dijadikan pegangan dalam batasan tekanan darah tinggi ini. Sebagai contoh adalah seperti tabel di bawah ini :


Batasan ini sering kali diperbarui oleh para ahli. Menurut beberapa penelititan dan kesepakatan para ahli belakangan ini, batasan tekanan darah yang normal adalah < 120 mmHg untuk tekanan sistolik dan < 80 mmHg untuk tekanan darah diatolik. Ini sedikit berbeda dengan yang dahulu yaitu batasannya dalah 120/80 mmHg. Seseorang dapat dikatakan menderita hipertensi apabila didapatkan kenaikan tekanan darah pada dua kali kunjungan atau pemeriksaan yang berbeda waktunya, kecuali memang terdapat kenaikan yang tinggi atau didapatkan gejala-gejala klinis. Gejala yang sering ditemukan adalah sakit kepala, uring-uringan, rasa berat di tengkuk, sulit tidur atau pusing.
Ilmu pengobatan medis telah mengalami kesulitan dalam menentukan suatu norma standar. Pertama-tama, ada fluktuasi harian yang telah disebutkan sebelumnya. Tekanan darah dari orang normal pada saat istirahat bisa berkisar dari 95/65 mmHg pada malam hari sampai 130/80 pada pagi hari dan 150/90 pada sore hari. Lebih lanjut, tekanan darah banyak orang, walaupun tanpa sebab tertentu, baik menurut usia meskipun mereka tidak menderita tekanan darah tinggi. Juga, kadar tekanan darah, seperti halnya norma biologis lainnya, bisa ditetapkan hanya setelah sering melakukan pengukuran pada individu yang sehat. Tetapi karena tingkat tekanan darah orang sangat berlainan, sulit untuk menetapkan suatu garis pemisah yang kaku antara tekanan darah yang normal (normotensi) dan yang tinggi (hipertensi).
Di sisi lain, penting untuk menetapkan batas atas yang tegas, karena tanpanya kita tidak bisa mendeteksi tekanan darah tinggi atau mengevaluasi eefektivitas pengobatan. Setelah banyak debat, kami telah sampai pada aturan yang disepakati untuk menentukan norma yang sah :
Untuk menentukan norma atas yang dapat diterima dari tekanan sistolik. Umur + 100 (maksimal 160 mmHg). Untuk menentukan norma atas yang dapat diterima dari tekanan diastolik 90 mmHg, tidak peduli umurnya.
Maka, jika usia Anda 40 tahun, tekanan darah Anda tidak boleh melebihi 140/90. Jika tekanannya antara 140/90 dan 160/90, Anda perlu memeriksa tekanan darah setiap 3-6 bulan untuk memastikan bahwa tidak ada kecondongan ke atas. Pembacaan 160/95 kelihatannya akan mengindikasikan bahwa Anda memiliki tekanan darah tinggi. Penyimpangan moderat dari nilai standar sistolik yaitu 20-30 mmHg lebih rendah dan jika berusia 60 tahun atau lebih 10-20 mmHg lebih tinggi adalah umum dan selaras dengan kesehatan yang baik.

Penyakit Hipertensi Pada Anak

Hipertensi memang dikenal sebagai penyakit orangtua. Namun, anak-anak bahkan seorang bayi baru lahir juga bisa terkena. Anak-anak yang bertubuh tinggi biasanya berisiko lebih besar terkena hipertensi dibandingkan anak yang bertubuh lebih pendek seusianya. Meskipun kasusnya di Indonesia relatif kecil (kurang dari 1%), anak-anak yang masuk kelompok ini bisa mengalami masalah serius.
Tinggi-rendahnya tekanan darah pada anak-anak ditentukan dengan menghitung batas persentil antara tinggi badan dan usianya. Seorang anak dikatakan terkena darah tinggi apabila tekanan darahnya lebih tinggi sampai batas 5% di atas persentil ke 95.
America Heart Association (AHA) merekomendasikan agar anak berusia di atas 3 tahun melakukan pemeriksaan tekanan darah setahun sekali. Untuk mengenali hipertensi pada anak-anak (tanpa menguur tekanan darah).
Ada gejala-gejala yang perlu diperahtikan. Gejala yang muncul berupa sakit kepala, pusing, muntah dan badan menjadi lemas. Hipertensi pada anak-anak tergolong hipertensi sekunder, artinya disebabkan oleh faktor lain.
Faktor penyebabnya juga jelas seperti penyakit ginjal (hampir 80% kasus), kelainan jantung dan pembuluh darah. Kelainan sistem endokrin dan gangguan sistem saraf juga bisa mengakibatkan hipertensi pada anak-anak, penyakit ini bisa disembuhkan jika faktor penyebabnya bisa disingkirkan.
Pola makan tidak sehat, terutama yang dialami anak-anak yang beranjak dewasa, bisa memicu hipertensi. Anak-anak biasanya senang mengkonsumsi makanan siap saji atau junk food. Jenis makanan tersebut memiliki kandungan garam dan lemak tinggi. Karenanya, penting untuk membangun pola makan sehat sejak usia dini.
Selain makanan, orangtua sebaiknya mengusahakan anak-anaknya tidak terlalu sering terpapar asap rokok. Perokok lebih banyak terkena efek samping dari asap rokok.
Usahakan pula agar anak memiliki aktivitas sehingga mereka tetap aktif dan berolahraga. Perhatikan bagaimana anak-anak tidur, apakah ada masalah atau tidak. Sebab gangguan tidur seperti sleep apnea yaitu gangguan tidur berupa ngorok dan sindroma tidur tidak lelap karena sistem pernafasan tersumbat. Hal-hal ini akan menghindarkan terjadinya hipertensi.

Produk Perlebahan High Desert sudah dipercaya dan teruji secara klinis sebagai Nutrisi Alami yang dapat membantu mencegah, mengobati sekaligus mengatasi Penyakit Hipertensi (Darah Tinggi). Karena nutrisinya yang alami produk perlebahan High Desert mampu menormalkan tekanan darah, memperbaiki sirkulasi darah dan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.

Adapun dosis terapi penyaki hipertensi yang disarankan adalah sebagai berikut :
  1. Honey Bee Pollen : 1x1 tab / hari, dosis lanjut menjadi 2x1tab/hari  (diminum setengah jam sebelum makan pagi)
  2. Bee Propolis Tablet : 2x1 tab / hari (3 hari pertama) sd. 3x1 tab / hari (dosis lanjutan stlh 3 hr)
  3. Royal Jelly Liquid : 1x1sdk takar / hari (diminum sebelum tidur malam)
Info Pemesanan Hub :
Indah W. (Health and Nutrition Consultant High Desert)
08129602874 / 085881746876


Tidak ada komentar:

Posting Komentar